Kamis, 30 September 2010

Kekalahan Kapitalis

Kagak nyangka tahunya ada lho panggung rakyat yang sudah kita sering lupakan, nih lihat di belakang saya. Salah satu panggung dari hasil swadaya masyarakat. Enggak ada iklan yang mengaet leher dan memaksa kita mengkonsumsi dan membeli sesuatu. Seolah-olah di sana ada pesta rakyat yang sesungguhnya tidak ada manipulasi dan kepalsuan dari cakar-cakar kapitalis.

Padahal dulu waktu kuliah S-2 ada rekan yang sudah pesimis bahwa semua panggung dan kesempatan dikuasai oleh taring-taring kapitalis, tapi sekarang terbukti nih...panggung rakyat yang sesungguhnya. Semua berjoget tanpa ada paksaan dan hanyut dalam kemahsyukan. Tidak perlu pake baju berdasi dan menjamu dalam table manner semua bebas sebebas-bebasnya seperti ayam makan di depan teras rumah...acak-acakan dan itu adalah kebebasan.


Lihat saja, saya saja hanya menggunakan jaket sepeda motor yang sudah luntur dan begitu bebas dan tidak ada penilaian orang akan jaket dan baju yang dikenakan. Asal mata kuat dengkul mau ngayun hayuhh...hidup rakyat hidup orang pondok cabe....PC cape dehhh

Sabtu, 25 September 2010

Halal Bil Haram

"Kok artikelnya judulnya begitu sih?" Emang kenyataannya begitu kok...hehehe emang ekstrim sih. Sejak menikah dengan dara Betawi dan tinggal di lingkungan yang masih banyak penduduk aslinya betawinya tradisib Betawi terpaksa dilakonin, misalnya kalo pagi wajib makan nasi uduk dan kasih empan ayam, hehehe dasar Betawi amat yaa...Satu yang paling diingat kalo menjelang pasca lebaran ini ramai deh tradisi halal bihalal...

Tapi sayang halal bihalal dan silaturami sih bagus konsepnya berinteraksi dan meminta maaf, tapi ada satu kesalahan yaitu kebanyakan orang kepleset menafsirkannya. Inti yang dicari bukan silaturahminya, tetapi makan-makannya bahkan kadang-kadang jadi ajang pamer. Mulai dari pamer kekayaan, kesuksesan sampai berpura-pura miskin. Terkesan malah cuman mengada-ada. Kebanyakan halal bihalal malah terkesan diada-adain sampai-sampai budget dana penyelenngaraan tidak masuk akal. Jadi begitulah halal ketemuannnya karena silaturahmi tapi haram kalau penyelenggaraannya berlebihan dan tidak masuk akal (26/9/2010)

Minggu, 19 September 2010

Perjalanan di Sulawesi Tenggara

Sulawesi, kayak apa sih di sana? Demikian pikir dalam hati yang tidak pernah keluar dari pulau Jawa dan Sumatera ini. Tentu saja ini menjadi perjalanan yang sangat menyenangkan bagi saya sendiri. Setelah siap melakukan penelitian dari kantor saya berangkat dengan menggunakan maskapai penerbangan swasta.

Sangat menggelikan sungguh sangat menggelikan sesampai di Bandara Wolter Monginsidi, ternyata semua bagasi tidak terbawa dengan alasan waktu itu dan kami semua celingukan sana dan sini mendapati kasus yang unik ini. Terpaksa kami menghadap kantor yang akan diriset dengan baju seadanya, tetapi apakah pantas hanya pakai baju batik lengan pendek dengan celana blue jeans dan sendal jepit. Akhirnya tim saya sepakat membeli pakaian di salah satu gerai ternama dan terkenal dengan harga miringnya. Tapi apa 'aduh mak' berbeda 180 derajat, ternyata harga pakaian di sana spektakuler bahkan teman saya ada yang belanja sampai 1 jutaan. Bayangkan ikat pinggang kelas kaki lima di sana berharga 350 ribu? ajaib bukan?

Sesampai di sana saya sungguh kaget karena hotel tempat saya menginap ternyata sering padam listrik dan di sana masih 'maaf' kurang infrastruktur. Kemudian kami berkunjung ke bekas MTQ, sangat disayangkan begitu tidak terawat. Padahal dari tekstur bangunan konon megah dan menghabiskan dana Milyaran rupiah....tempat sholat di sana kotor dan hanya diisi orang pacaran dan yang mencuci motor, sangat menyedihkan.

Tapi bukan itu saja lihat foto di samping, saking pelitnya saya sendal aja sampai pakai sendal hotel...."Ehh gun itu sendal hotel yaa...", begitu teriakan mbak Susan dari komen di Face Book yang jadi obrolan mahasiswa saya di kampus. Ternyata yang korup bukan Pemerintah Daerah, tetapi sang penulis juga korup, mosok sendal untuk bilik kamar hotel dipake untuk melancong...bener-bener zolim nih orang...Tapi yaah gimana yaa saya waktu itu tidak nemuin hipermarket (Alaah pembelaan tuhhh...udah ngaku aja korup)....Iya deh saya korup...Ampun yaa Rabb...!

Tapi satu sebenarnya yang membuat saya iri adalah ketika masuk kampus Haluoleo yang sangat luas dan nyaman yang dikelilingi dengan lab alam untuk fakultas pertanian. Konon kampus ini bahkan mau menyiapkan tempat khusus bagi pembuatan Polsek dan Asrama anggota di lahannya dengan imbal balik pengamanan kampus yang kondusif...Mmhh begitu perhatian kampus ini akan Polmas...patut diacungkan jempol.

Sultra-sultra katanya dahulu di sana hanya ada 1 traffic light dan di sana jangan macam-macam sama wanita Tolaki, karena kepala bisa empuk dan kalo menjamah bisa dihukum membayar denda sampai puluhan juta...."Ahh masa...Iya pak dahulu ada anggota memegang *maaf payudara wanita ini sampai diproses membayar 40 juta, tetapi ditawar-tawar akhirnya mau turun 10 juta...itulah adat sini...,"kata teman di sana. Wahh kalau begitu ogah aah saya jadi takut salah pegang...kalo salah bisa-bisa 5 bulan gaji melayang nih...Mendingan pake sarung tangan tinju aja deh di sana...hehehe...hidup Kendari tenun ikatnya okelohh..apalagi kacang Medenya....(prepared by prisgunanto)

Perjalanan di Sulawesi Tenggara

Sulawesi, kayak apa sih di sana? Demikian pikir dalam hati yang tidak pernah keluar dari pulau Jawa dan Sumatera ini. Tentu saja ini menjadi perjalanan yang sangat menyenangkan bagi saya sendiri. Setelah siap melakukan penelitian dari kantor saya berangkat dengan menggunakan maskapai penerbangan swasta.

Sabtu, 18 September 2010

Bagi Orang Indonesia Korupsi Bukan Aib??




Orang Indonesia itu paling unik, dalam hal pemberitaan mereka paling tidak bisa mentolerir yang namanya perselingkuhan, seks before married dan hal ihwal tentang durhakanya anak kepada orang tua. Masih ingat dengan kasus Ariel, Luna Maya dan Cut Tary, sudah dapat dipastikan orang sangat membenci pengen apa saja alasannya. Seakan-akan orang Indonesia mengubur mereka dan proses ini berjalan tanpa proses hukum, mereka dihakimi menurut ala orang Indonesia. Jadi jangan macam-macam dengan orang Indonesia.

Silahkan lihat juga artis dan pejabat yang bercerai, mereka dianggap orang kalah (loser) dan lebih buruk dari para narkoba. Tidak bisa urus diri, tak becus dalam hidup dan tidak mumpuni mengarungi bahtera hidup. Jadi jangan milih dia, jangan pakai dia dalam hal apapun. Baik sebagai endoser iklan, pengisi acara atau jabatan tertentu. Pasti deh hancur karena keluarganya juga hancur. Begitulah cara berpikir orang Indonesia.

Bagaimana dengan mereka yang mangkir kepada atasa? Nah liat saja kasus yang baru-baru ini mencuat Dirut Telkom diomelin. Ini bisa menjadi momen menjatuhkan dirut dan mengganti dengan orang lain. Begitu juga dengan kasus Kabareskrim (Susno) kepada Kapolri (Bambang H. Danuri). Jadi jangalah mangkir kepada atasan. Bagaimana dengan koruptor? Dalam benak orang Indonesia koruptor bukanlah aib, malah dianggap kesialan saja. "Ehhh si anu kan korupsi ditangkap sekarang,"..."Aahh jorok dia mainnya kasar sih coba halus kejadiannya enggak kayak gitu"....

Atau "Bunda...bunda bang Udin supir kita tadi curang isi bensinnya masa cuman 20 liter kan harusnya 25 liter,"....."Oohh udah lah nak itu memang kerjaan dia..udah biarlah," Nah kata-kata ini menunjukkan kita sangat mentolerir korupsi dan koruptor dianggap biasa saja? Mmhh sangat kontradiktif yaa..

Kenapa Bisa Begini?

Sebab dalam tema-tema fantasi cerita, hikayat dan dongeng orang Indonesia tidak ada sosok koruptor yang ditindak langsung oleh si pelaku utama hikayat. Seperti malin kundang yang dikucilkan orang-orang karena durhaka kepada orangtua. Atau Utara dan Utari yang terpisah karena Pamannya mau menjadi Raja.....Jadi tidak ada koruptor dilawan dan dihancurkan...bila ada sosok koruptor hanya dihukum oleh alam, sedangkan alam sekarang bersahabat dengan koruptor....sangat menyedihkan negeri ini.............

Dalam Berbagai Gaya

Di depan gedung rektorium PTIK tempat ngajar mahasiswa Perwira Menengah Kepolisian. Dosen Muda yang direkrut tahun 2001.....













Reunian S-2 Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP UI 2001. Dengan Filosof Eka Wenats, Dosen LAN Ronny dan Dosen Mustopo Hani













Wajah abis menghadiri Candradimuka Sidang Skripsi Mahasiswa LSPR...


















Gitaris Warhead mainin lagu Rage Against Machine-Bomb Track...tahun 1996 di FSUI - Pekan Seni Antar Bangsa dalam rangkaian acara Festival Sastra

















Muka stress abis sidang skripsi...maklum abis diomel2in sama dosen sendiri karena...?

Rabu, 01 September 2010