Jumat, 23 November 2012

Cia Naik Panggung

Menari adalah salah satu cara merangsang indra motorik anak, dengan menari mereka bisa memompa rasa keberanian, karsa dan karya yang ada dalam dirinya. Sayangnya tetap masih ada gender dimana anak perempuan lebih didandan daripada anak perempuan.
Salah satu cara menghargai dan rasa diharapkan adalah datang pada acara pementasan lomba nari anak, meski hari ini bejibun kegiatan tapi tetap harus hadir dan merasakan macet pula di depan sekolah Kharisma Bangsa di Pondok Cabe.


Demi narinya anak harus rela bangun pagi-pagi sekali nyiapin ini dan itu tidak memerdulikan apapun. Benar-benar hari yang istimewa, dan ada lagi.....sssttt puasa Muharamnya harus dibatalkan, takut ditawarin makanan, meski engga ada yang nawarin....Yahh udah deh kita harus bisa luwes seperti Rasulullah....Sekali lagi sayang menang kalah tidak penting yang penting kamu berani tampil.....sukses yaaa...

Bersama sebelum naik panggung...duh senangnya walau hatu deg-degan engga keruan tetapi seru lho katanya Cia dengan teman-teman.

Duh cantiknya anakku...didandanin kayak artis terkenal saja dengan pakaian baju daerah dan lagunya TOKECANG...
















 









Senin, 19 November 2012

Menulis Itu Mudah dan Bisa Kaya

Menulis itu mengalir seperti air dan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja tanpa ada batasan dan hambatan. Apalagi di masa semua bisa dilakukan lewat telepon cerdas. Kebanyakan orang belum terbuka untuk itu bahkan menganggap bahwa tulis menulis untuk urusan kepala botak pemikir saja. Untuk itulah seminar ini dibicarakan dengan lugas


Seminar tentang menembus industri global melalui tulisan ini berusaha membuka mata semua orang bahwa menulis itu adalah unsur penting dalam berkomunikasi, apalagi tantangan terbesar orang Indonesia adalah tradisi oral bukan tulis. Tapi dengan adanya era digital yang menuntut orang memperbaharui status mereka dipaksa untuk menulis, sayangnya masalah keterbukaan dan HAKI tidak dibicarakan sehingga kebanyakan orang terjerumus ke sana, dengan artian memperkaya orang lain.

Percaya tidak ada yang dibayar 1,7 juta rupiah perbulan hanya disuruh ngetwit atau mengolah komentar di facebook, karena pengikutnya yang banyak (followers). Saya rasa itu adalah pekerjaan paling mengiurkan lho. Dan banyak yang menyebutkan tidak begitu paham kenapa dia bisa dipanggil dan menjadi pembicara di sana-sini, itu karena tulisannya di blog semacam ini. Mas Agus menyebutkan demikian dan dia rasa menulis di blog atau jejaringan sosial tidak ada salahnya dan bisa menjadi profesi. Wah-wah enak juga yaa bisa dapat gaji di sana-sini, ahh kalo gitu bisa pensiun jadi dosen deh dan bisa dibayar sana sini....hehehe

Kesadaran-kesadaran semu ini menyebabkan manusia Indonesia menjadi mahluk yang anti Lukratif maksudnya memasukkan unsur yang penuh dengan rangsangan gambar dan warna bukan tulis...wah berat omongannya. Katanya jangan percaya dengan penulis blog karena kebanyakan mereka bukan ahli di bidang itu hanya ambil dari mbah google dan asal ceplas-ceplos...waduh-waduh malu aah.....Sekali lagi silahkan renungkan sudah berapa tulisan dan opini yang anda buat hari ini??




Ok salam berkarya dari saya.....selamat berkarya sampai mati...jangan mati sebelum berkarya....