Jumat, 22 Oktober 2010

Doa untuk Rumahku?

Rumahku tempat istri dan anak berkumpul dan bercengkrama, mengukir dunia dan bersembah sujud kepada yang maha kuasa. Rumahku, rumah yang diharapkan disirami berkah oleh Allah. Dengan pondasi kalimat "Laa Ilahailalaah," dan tiang dari kalimat-kalimat agung yang dipayungi doa, bimbingan dan adab-adab dari Rasulullah.

"Biar kau sayang yang menentukan mau kemana kita ini, pilihlah semua yang terbaik bagimu. Karena hidup denganmu sudah cukup bagiku", itu kalimat yang keluar dari mulut manis istriku yang siap mendampingi sampai kapal ini sampai tujuan dengan tidak memandang pada harta, kedudukan dan tahta keluarga.

Biarlah hidup apa adanya dengan tidak melupakan Rasulullah dengan ajarannya dan membimbingku sampai ke Bahtera kehidupan yang diridhoi oleh sang Pencipta. Berperilakulah wajar dan bukan untuk diperhatikan orang, karena orang selalu mencari kesalahan.


Jangan ajari keluargaku dengan kekerasan dan kebencian karena itu semua tidak perlu. Bila kau mencintai dunia maka cintailah secukupnya karena dunia ini adalah fana. Cintailah aku seperti kau mencintai Rasulmu dan bawalah anakku ke jalan yang lurus bukan jalan yang dibenci dan dilaknati oleh sang Kuasa.

Berikan semangat pada rumah ini yang penuh dengan kekuatan keilmuan dunia dan akherat yang seimbang dengan memadukan pada dua dunia yang saling membenci. Biarlah rumah ini yang meredanya dengan kasih sayang yang dimiliki

Biarlah doa mengalunginya dan dentuman zikir membawa pembangunan rumah ini. Rumah yang didalamnya disirami oleh tali silaturahmi dan diberikan cucuran cahaya surga dan kedamaian ilahi.

Rumah yang dekat dengan aras Allah yang penuh dengan cinta dan kasih. Penuh dengan kehangatan dan keceriaan, tanpa ada kebencian dan kekerasan karena ini rumah ku yang penuh dengan kekeluargaan dan ditatahi oleh kehormatan yang melebihi dari kerajaan Sulaiman.

Biarkan rumah ini penuh dengan tawa dan canda, bukan dengan tangisan dan air mata. Rumah yang menjadi naungan semua orang dan menjadi berkah keberadaannya seperti bunga di musim semi dan oase di musim tandus. Biarkan wanginya tercium sampai ke pelosok yang tak tersentuh oleh apapun. Sayangku dengarkanlah semua doa suamimu ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar