Jumat, 22 Oktober 2010

Siapa Yang Tahu Dirimu















Siapa yang tahu dirimu adalah dirimu sendiri. Tapi kamu bisa memandang dirimu dari penilaian orang, dan cilakanya orang kebanyakan lebih percaya omongan orang lain daripada kata hati dalam dirinya sendiri, sebab manusia hidup dalam dramaturgi kehidupan masyarakat. Akibatnya mereka terpenjara dalam kehidupan yang distandarkan oleh masyarakat.

Mereka hidup seperti bukan apa adanya, dan mengikuti apa yang dibicarakan orang dan diperbudak oleh omongan orang. Nilai-nilai diagungkan dan kata hati dimatikan seperti matinya api dalam sekam, sangat menyedihkan sekali.

Maka dari itu lebih baik hidup seperti air mengikuti kemana ia mau, tidak mengikuti keadaan di sekitar, malah lingkungan mengikuti dirinya. Air begitu lentur dan fleksibel dan mau menuruti apa yang ada di lingkungannya. Walau ia juga sering mengerus apa yang menurut dia tidak benar.

Begitu hebatnya air, pantas manusia kalah sama air. Coba lihat banjir dan tsunami..semua dikuasai oleh air...sekali lagi hidup ai...hidup air...hidup airr

Senin, 18 Oktober 2010

Mari Dekatkan Dirimu Kepada Allah


Dekatkanlah dirimu kepada Allah....dia yang patut disembah dan meminta...bukan kepada atasan, saudara apalagi orang tua...

Sebab yang sedemikian itu sudah disebutkan dalam kitab-kitab suci, bahwa kebiasaan manusia adalah membanggakan keturunan dan orang-orang terdahulu.

Mereka menganggap bahwa orang-orang terdahulu bisa menyelamatkan dia di surga kampung dimana kita akan kembali pulang.

Mereka akan menangis tersedu-sedu ketika kebanggaan mereka tidak bisa menolong sama sekali...kasihan sekali, sebab para nenek moyang mereka juga sedang kesusahan di sana dan tidak bisa meolong...Hanya Allah yang bisa menolong....

Minggu, 17 Oktober 2010

Reunian SD Bedenk 09 1987 Ke-3














Kemesraan ketika mau pulang...Resty bilang " Nov...gue kagak punya ongkos nehh jangan pulang dulu dong...?"
Sherly : "Kayaknya kok foto gue kayak gini yaak? Berubah jadi tua...." hehehe




















Doni, "Kayaknya paha ayam masih nyempil nehh di gusi kanan gue hehehe,"...
Mutia dan Tuti,"Mmmhh mo jadi foto model dulu ahh...,"
















Gatot elo ngetawain palanya heru ape baru bisa bebas ngerokok nehhh?
















Doni Chairudin sedang mempraktikkan cara masak ikan yang benar...yaa elaah tuh susanti sampe ngakak....

















Reunian SD memang sangat menggembirakan di Es Teler 77 Adityawarman Blok M...Thanks yaa Vivi atas pelaksanaannya....Gue bingung heru selalu deketan sama Resty...

Kamis, 30 September 2010

Kekalahan Kapitalis

Kagak nyangka tahunya ada lho panggung rakyat yang sudah kita sering lupakan, nih lihat di belakang saya. Salah satu panggung dari hasil swadaya masyarakat. Enggak ada iklan yang mengaet leher dan memaksa kita mengkonsumsi dan membeli sesuatu. Seolah-olah di sana ada pesta rakyat yang sesungguhnya tidak ada manipulasi dan kepalsuan dari cakar-cakar kapitalis.

Padahal dulu waktu kuliah S-2 ada rekan yang sudah pesimis bahwa semua panggung dan kesempatan dikuasai oleh taring-taring kapitalis, tapi sekarang terbukti nih...panggung rakyat yang sesungguhnya. Semua berjoget tanpa ada paksaan dan hanyut dalam kemahsyukan. Tidak perlu pake baju berdasi dan menjamu dalam table manner semua bebas sebebas-bebasnya seperti ayam makan di depan teras rumah...acak-acakan dan itu adalah kebebasan.


Lihat saja, saya saja hanya menggunakan jaket sepeda motor yang sudah luntur dan begitu bebas dan tidak ada penilaian orang akan jaket dan baju yang dikenakan. Asal mata kuat dengkul mau ngayun hayuhh...hidup rakyat hidup orang pondok cabe....PC cape dehhh

Sabtu, 25 September 2010

Halal Bil Haram

"Kok artikelnya judulnya begitu sih?" Emang kenyataannya begitu kok...hehehe emang ekstrim sih. Sejak menikah dengan dara Betawi dan tinggal di lingkungan yang masih banyak penduduk aslinya betawinya tradisib Betawi terpaksa dilakonin, misalnya kalo pagi wajib makan nasi uduk dan kasih empan ayam, hehehe dasar Betawi amat yaa...Satu yang paling diingat kalo menjelang pasca lebaran ini ramai deh tradisi halal bihalal...

Tapi sayang halal bihalal dan silaturami sih bagus konsepnya berinteraksi dan meminta maaf, tapi ada satu kesalahan yaitu kebanyakan orang kepleset menafsirkannya. Inti yang dicari bukan silaturahminya, tetapi makan-makannya bahkan kadang-kadang jadi ajang pamer. Mulai dari pamer kekayaan, kesuksesan sampai berpura-pura miskin. Terkesan malah cuman mengada-ada. Kebanyakan halal bihalal malah terkesan diada-adain sampai-sampai budget dana penyelenngaraan tidak masuk akal. Jadi begitulah halal ketemuannnya karena silaturahmi tapi haram kalau penyelenggaraannya berlebihan dan tidak masuk akal (26/9/2010)

Minggu, 19 September 2010

Perjalanan di Sulawesi Tenggara

Sulawesi, kayak apa sih di sana? Demikian pikir dalam hati yang tidak pernah keluar dari pulau Jawa dan Sumatera ini. Tentu saja ini menjadi perjalanan yang sangat menyenangkan bagi saya sendiri. Setelah siap melakukan penelitian dari kantor saya berangkat dengan menggunakan maskapai penerbangan swasta.

Sangat menggelikan sungguh sangat menggelikan sesampai di Bandara Wolter Monginsidi, ternyata semua bagasi tidak terbawa dengan alasan waktu itu dan kami semua celingukan sana dan sini mendapati kasus yang unik ini. Terpaksa kami menghadap kantor yang akan diriset dengan baju seadanya, tetapi apakah pantas hanya pakai baju batik lengan pendek dengan celana blue jeans dan sendal jepit. Akhirnya tim saya sepakat membeli pakaian di salah satu gerai ternama dan terkenal dengan harga miringnya. Tapi apa 'aduh mak' berbeda 180 derajat, ternyata harga pakaian di sana spektakuler bahkan teman saya ada yang belanja sampai 1 jutaan. Bayangkan ikat pinggang kelas kaki lima di sana berharga 350 ribu? ajaib bukan?

Sesampai di sana saya sungguh kaget karena hotel tempat saya menginap ternyata sering padam listrik dan di sana masih 'maaf' kurang infrastruktur. Kemudian kami berkunjung ke bekas MTQ, sangat disayangkan begitu tidak terawat. Padahal dari tekstur bangunan konon megah dan menghabiskan dana Milyaran rupiah....tempat sholat di sana kotor dan hanya diisi orang pacaran dan yang mencuci motor, sangat menyedihkan.

Tapi bukan itu saja lihat foto di samping, saking pelitnya saya sendal aja sampai pakai sendal hotel...."Ehh gun itu sendal hotel yaa...", begitu teriakan mbak Susan dari komen di Face Book yang jadi obrolan mahasiswa saya di kampus. Ternyata yang korup bukan Pemerintah Daerah, tetapi sang penulis juga korup, mosok sendal untuk bilik kamar hotel dipake untuk melancong...bener-bener zolim nih orang...Tapi yaah gimana yaa saya waktu itu tidak nemuin hipermarket (Alaah pembelaan tuhhh...udah ngaku aja korup)....Iya deh saya korup...Ampun yaa Rabb...!

Tapi satu sebenarnya yang membuat saya iri adalah ketika masuk kampus Haluoleo yang sangat luas dan nyaman yang dikelilingi dengan lab alam untuk fakultas pertanian. Konon kampus ini bahkan mau menyiapkan tempat khusus bagi pembuatan Polsek dan Asrama anggota di lahannya dengan imbal balik pengamanan kampus yang kondusif...Mmhh begitu perhatian kampus ini akan Polmas...patut diacungkan jempol.

Sultra-sultra katanya dahulu di sana hanya ada 1 traffic light dan di sana jangan macam-macam sama wanita Tolaki, karena kepala bisa empuk dan kalo menjamah bisa dihukum membayar denda sampai puluhan juta...."Ahh masa...Iya pak dahulu ada anggota memegang *maaf payudara wanita ini sampai diproses membayar 40 juta, tetapi ditawar-tawar akhirnya mau turun 10 juta...itulah adat sini...,"kata teman di sana. Wahh kalau begitu ogah aah saya jadi takut salah pegang...kalo salah bisa-bisa 5 bulan gaji melayang nih...Mendingan pake sarung tangan tinju aja deh di sana...hehehe...hidup Kendari tenun ikatnya okelohh..apalagi kacang Medenya....(prepared by prisgunanto)

Perjalanan di Sulawesi Tenggara

Sulawesi, kayak apa sih di sana? Demikian pikir dalam hati yang tidak pernah keluar dari pulau Jawa dan Sumatera ini. Tentu saja ini menjadi perjalanan yang sangat menyenangkan bagi saya sendiri. Setelah siap melakukan penelitian dari kantor saya berangkat dengan menggunakan maskapai penerbangan swasta.